Minggu, 28 Maret 2010

OPEN SORCE DAN LICENSE

OPEN SOURCE

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, Open source telah muncul sejak lama. bahkan pada awalnya hanya ada free software sebelum kemudian software 'komersial' (dibuat oleh suatu company dan diperjualbelikan dengan menggunakan merk atau trade name) muncul lalu dengan cepat mendominasi industri software, hingga kemudian beberapa (atau banyak orang) mulai memikirkan free software sebagai suatu pilihan kembali.

Pada saat IBM dan lainnya menjual komputer secara besar-besaran pada tahun 1960, mereka datang bersama dengan software yang 'bebas' yang artinya bebas berbagi dengan user lain serta bebas memodifikasi software sesuai keinginan masing-masing pengguna karena source codenya pun telah diberikan. akhir tahun 60an situasi berubah, setelah IBM tidak memberikan lagi source code dari software mereka, dan pada pertengahan tahun 70an sudah banyak ditemukan software komersial yang berarti pengguna tidak diperbolehkan menjual kembali serta tidak bisa modifikasi program karena source code sudah tidak disertakan oleh pembuatnya.

Pada akhir 70an dan awal 80an, dua komunitas berbeda sedang melakukan dasar dari gerakan open source saat ini:
  • Richard Stallman, seorang programmer di MIT AI Lab, setelah mengundurkan diri, dia mendirikan GNU Project dan Free Software Fondation. tujuan utama dari GNU Project adalah membuat free operating system, Richard memulai langkahnya dengan membuat beberapa tools programming (compiler, editor dll). sebagai sesuatu yang legal, GNU General Public License (GPL) dibuat bukan hanya untuk memastikan bahwa software yang dihasilkannya sepenuhnya bebas tetapi juga untuk memperkenalkan software-software open source lainnya yang dihasilkan oleh GNU. pada sisi filosofi, Richard Stallman membuat GNU manifesto, yang menyatakan adanya source code suatu program, kemampuan untuk menyebarluaskan, serta memodifikasi suatu software adalah hak pengguna.
  • CSRG (Computer Science Research Group) dari universitas California Berkeley sedang mengembangkan sistem unix dan membuat banyak aplikasi yang akhirnya dikenal dengan nama "BSD Unix". dalam perjalanannya, BSD Unix dibantu oleh jaringan hacker di seluruh dunia untuk debug, maintain serta pengembangan sistem. semua distribusi software dibawah BSD license, sayangnya pada saat itu setiap user dari BSD Unix juga membutuhkan AT&T Unix license yang masih komersial, karena beberapa bagian dari kernel dan utility penting yang dibutuhkan sistem memerlukan AT&T Unix license.
Proyek open source lainnya pada saat itu adalah TeX (typesetting system oleh Donald Knuth) dan SPICE (sistem untuk menganalisa sirkuit elektrik, oleh Donald Peterson). kedua proyek tersebut adalah open source dan dikerjakan oleh komunitas yang masih ada hingga saat ini

Antara akhir tahun 80an dan awal 90an software open source terus mengalami pengembangan. USENET dan internet membantu dalam membangun komunitas yang kuat dalam pengembangan open source, perlahan namun pasti software yang dibuat banyak digunakan serta diperbaiki oleh masing-masing komunitas dalam internet.

Pada tahun 1991-1992, seluruh dasar dari software open source dan pembangunan software secara umum telah berubah. dua kejadian mendapatkan perhatian yaitu :

  • Di California, Bill Jolitz telah menyempurnakan distribusi Net/2, sampai siap untuk berjalan di I386-class machines. Net/2 adalah hasil dari CSRG untuk membuat BSD Unix yang bebas dari AT&T license. Bill menyebutnya 386BSD, dan langsung mendapat tanggapan positif dari komunitas unix dan BSD. Selain kernel, didalamnya sudah terdapat pula banyak aplikasi yang membuatnya menjadi suatu operating sistem yang lengkap serta bebas dari license komersial apapun.
  • Di Finlandia, Linus Torvald, seorang mahasiswa dari jurusan komputer merasa kurang puas dengan operating sistem yang dia pakai yaitu Minix, lalu dia membuat versi pertama dari linux kernel. Tidak lama, banyak programmmer saling bahu-membahu untuk memperbaiki kernel tersebut serta menambahkan banyak utility untuk melengkapinya.
Pada tahun 1993, GNU/Linux serta 386BSD menjadi platform yang berdiri sendiri dimana pada akhirnya 386BSD masuk kedalam keluarga operating sistem BSD (NetBSD, FreeBSD, OpenBSD), sementara kernel linux digunakan oleh banyak distribusi GNU/Linux (Slackware, Debian, Red Hat, Suse, Mandrake dll).
Sejak tahun 1990, banyak proyek open source yang menghasilkan software berkualitas bagus serta memiliki kemampuan yang sesuai dengan pengguna. beberapa contoh hasilnya antara lain Apache (digunakan sebagai server www), Perl (bahasa pemrograman), XFree86, GNOME dan KDE (tampilan GUI), Mozilla (internet browser). GNOME dan KDE serta proyek sejenis menjadi darah segar bagi lingkungan pemula dalam dunia open source, karena memudahkan penggunaan operating sistem tersebut sehingga semakin banyak saja orang-orang yang masuk dalam dunia open source. Akhir tahun 90an, merupakan saat yang menggembirakan untuk kalangan open source, operating sistem yang berdasarkan GNU/Linux serta *BSD diterima oleh masyarakat luas dan menjadi alternative dari operating sistem yang sudah ada sebelumnya.

Keuntungan dari software open source

Salah satu alasan atau keuntungan menggunakan model open source adalah fakta bahwa software open source bisa didapatkan nyaris tanpa biaya. tetapi karakteristik bisa didapatkan tanpa biaya bukan hanya milik software open source, karena beberapa software komersialpun menggunakan cara ini (contoh : Microsoft Internet Explorer). mari kita lihat beberapa keuntungan sebenarnya dari open source :

  • Tersedianya source code dan hak untuk memodifikasi. dengan adanya hak tersebut memungkinkan pengembangan dan kreativitas yang tidak terbatas pada software tersebut. dengan adanya source code juga memudahkan untuk mengisolasi bugs dan (untuk programmer) memperbaikinya.
  • Hak untuk menyebarluaskan software yang telah dirubah. mengijinkan suatu program yang telah dirubah untuk di sebarluaskan kepada komunitas yang lebih besar merupakan perbedaan penting antara lisensi software open source dengan lisensi lain yang 'hampir sama'.
  • Hak untuk menggunakan software dalam kondisi apapun. hak ini bila disatukan dengan hak menyebarluaskan akan memungkinkan (bila software cukup tangguh) penggunaan dalam jumlah yang cukup besar. dengan harapan dapat membangun pasar untuk pelayanan support dari software tersebut sehingga pengembang akan terus memperbaiki software yang dia buat.
Kelemahan software open source

Tentu saja selain ada keuntungan juga ada kelemahan dari model open source ini. bagaimanapun juga beberapa dari kekurangan ini bisa dikatakan kelemahan bila dilihat dari sudut pandang model komersial yang tentu saja berseberangan dengan model open source. mari kita lihat kekurangan tersebut :

  • Tidak adanya jaminan bahwa pengembangan dari suatu software akan berlanjut. dengan kata lain, pengguna tidak dapat mengetahui apakah suatu proyek akan terus berlanjut atau tidak, meskipun berlanjut mungkin hanya sementara dan kemudian mati setelah tidak banyak lagi yang tertarik dengan software tersebut. tentu saja masalah ini dihadapi juga oleh software komersial tetapi lebih tajam tertuju pada software open source, terutama bila suatu proyek dimulai tanpa dukungan dari satu atau beberapa komunitas yang cukup kuat.
  • Banyaknya masalah berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual. masalah ini sangat penting karena beberapa negara telah menerima hak paten atas suatu software dan algoritma. sangat sulit mengetahui bahwa suatu metode yang digunakan untuk memperbaiki bug pada software telah dipatenkan, suatu komunitas bisa disalahkan berdasarkan hukum kekayaan intelektual tersebut.
  • Adanya masalah eksistensi dan status. sangat sedikit pengiklan yang ingin mempromosikan produknya pada software open source terutama bila proyek tersebut tidak didukung company yang kuat. masalah kurangnya pelayanan support dll sangat penting bagi pengguna awan sehingga mengurangi ketertarikan mereka akan produk open source.



LICENSE

Sebuah lisensi perangkat lunak (atau perangkat lunak yang lisensinya di penggunaan persemakmuran) adalah sebuah instrumen hukum (dengan cara kontrak hukum) yang mengatur penggunaan atau redistribusi perangkat lunak. Semua perangkat lunak adalah hak cipta dilindungi, terlepas dari apakah itu adalah dalam domain publik. Kontrak kerahasiaan merupakan cara lain untuk melindungi perangkat lunak. Sebuah lisensi perangkat lunak khas hibah pengguna-akhir izin untuk menggunakan satu atau lebih salinan perangkat lunak dengan cara-cara di mana seperti penggunaan jika tidak akan merupakan pelanggaran hak cipta dari perangkat lunak eksklusif pemilik hak di bawah hukum hak cipta.Beberapa software hadir dengan lisensi ketika dibeli dari rak atau lisensi OEM ketika dibundel dengan hardware. Lunak juga dapat dalam bentuk freeware atau shareware. Lisensi perangkat lunak secara umum dapat masuk ke dalam kategori berikut: kepemilikan lisensi dan bebas dan open source lisensi, yang meliputi perangkat lunak bebas lisensi dan lisensi open source lainnya. Fitur yang membedakan mereka yang signifikan dalam hal pengaruh mereka pada akhir-hak pengguna.Sebuah gratis atau open source membuat lisensi perangkat lunak bebas untuk diperiksa dari kode, modifikasi kodenya, dan distribusi. Sementara perangkat lunak dirilis dengan lisensi, seperti GNU General Public License dapat dijual untuk uang, [1] distribusi tidak dapat dibatasi dalam cara yang sama seperti software dengan pembatasan hak cipta dan paten yang digunakan oleh perusahaan untuk memerlukan biaya perizinan.

0 komentar:

Posting Komentar